>
  • Happy Chinese New Year 2565" alt="Replace This Text With Your Featured Post 1 Description." />
  • INDOKASINO TEMPAT JUDINYA SEMUA KALANGAN" alt="Replace This Text With Your Featured Post 1 Description." />
  • PROMO BONUS CREDIT KEJUTAN INDOKASINO" title="This is featured post 2 title" alt="Replace This Text With Your Featured Post 2 Description." />
  • PROMO SPORTBOOK CASBACK 3%,5%,7%" title="This is featured post 3 title" alt="Replace This Text With Your Featured Post 3 Description." />
  • PROMO CREDIT GRATIS INDOKASINO" title="This is featured post 4 title" alt="Replace This Text With Your Featured Post 4 Description." />
  • PROMO NATAL DAN TAHUN BARU" title="This is featured post 4 title" alt="Replace This Text With Your Featured Post 4 Description." />
  • HOT promo coming soon in 2014" title="This is featured post 4 title"
  • HOT PROMO COMING SOON IN 2014" title="This is featured post 4 title" alt="Replace This Text With Your Featured Post 4 Description." />
Selamat datang di blogspot indokasino tempat judinya semua kalangan

Monday, February 24, 2014

Dua Indikasi Keterlibatan Asing Sadap Telkomsel & Indosat


Ilustrasi. (Foto: Reuters)Telkomsel dan Indosat merupakan dua operator yang saat ini tengah menjadi pembicaraan terkait isu penyadapan yang dilakukan oleh Australia dan Amerika Serikat (AS). Mengingat ini bukan kali pertama operator Indonesia tersangkut isu penyadapan, keamanan sistem telekomunikasi pun mendapat sorotan.

Porsi kepemilikan saham oleh pihak asing di operator Tanah Air turut mencuat dan dikaitkan dengan isu penyadapan. Sebagai catatan, 35 persen saham Telkomsel dimiliki oleh Singapore Telecommunications Limited (SingTel). Sedangkan 65 persen saham Indosat dimiliki oleh perusahaan telekomunikasi Qatar, Ooredoo.

Menanggapi kepemilikan saham oleh asing ini, Mahfudz menghimbau pemerintah harus mengambil kebijakan untuk lebih mengamankan sistem telekomunikasi nasional. “Langkah ini bisa menghalangi keterlibatan intelijen asing,” tutur Mahfudz kepada kami, Selasa (25/2/2014).

Kebijakan telekomunikasi yang ketat, kata Mahfudz, sangat diperlukan mengingat sektor tersebut sangat penting bagi negara, salah satunya karena menyangkut peredaran informasi. Jika tidak diawasi, maka bisa disalahgunakan. “Karena operasional intelijen juga menggunakan jalur komunikasi,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan ada dua indikasi terkait penyadapan oleh pihak asing. Yaitu, pihak asing yang menembus sistem keamanan komunikasi atau keterlibatan pihak internal yang bekerjasama dengan pihak asing.

No comments:

Post a Comment