>
  • Happy Chinese New Year 2565" alt="Replace This Text With Your Featured Post 1 Description." />
  • INDOKASINO TEMPAT JUDINYA SEMUA KALANGAN" alt="Replace This Text With Your Featured Post 1 Description." />
  • PROMO BONUS CREDIT KEJUTAN INDOKASINO" title="This is featured post 2 title" alt="Replace This Text With Your Featured Post 2 Description." />
  • PROMO SPORTBOOK CASBACK 3%,5%,7%" title="This is featured post 3 title" alt="Replace This Text With Your Featured Post 3 Description." />
  • PROMO CREDIT GRATIS INDOKASINO" title="This is featured post 4 title" alt="Replace This Text With Your Featured Post 4 Description." />
  • PROMO NATAL DAN TAHUN BARU" title="This is featured post 4 title" alt="Replace This Text With Your Featured Post 4 Description." />
  • HOT promo coming soon in 2014" title="This is featured post 4 title"
  • HOT PROMO COMING SOON IN 2014" title="This is featured post 4 title" alt="Replace This Text With Your Featured Post 4 Description." />
Selamat datang di blogspot indokasino tempat judinya semua kalangan

Monday, February 24, 2014

Kematian pasangan dapat tingkatkan risiko serangan jantung

Kematian pasangan dapat tingkatkan risiko serangan jantung
Sering dikatakan bahwa kehilangan pasangan akan membuat seseorang merasa patah hati. Nyatanya, istilah 'patah hati' di sini tak hanya terbukti secara psikologis, melainkan juga secara fisik. Sebuah penelitian mengungkap bahwa orang yang kehilangan pasangannya karena meninggal lebih berisiko terkena serangan jantung dan stroke.

"Penelitian kami menunjukkan peningkatkan risiko serangan jantung dan stroke hingga dua kali lipat selama 30 hari pertama setelah seseorang ditinggal mati pasangannya. Penelitian ini memberikan bukti baru bahwa risiko serangan jantung dan stroke terus naik tak hanya pada seminggu pertama kematian pasangan," ungkap peneliti Sunil Shah, seperti dilansir oleh Health Day News (24/02).

Patah hati dan kesedihan sebenarnya telah lama dikaitkan dengan kematian dan efek buruk terhadap kesehatan. Rasa sedih yang mendalam memang bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah, meningkatkan tekanan darah, tingkat hormon stres, detak jantung, dan lainnya, ungkap Shah yang merupakan dosen di St George's University of London, Inggris.

Hasil ini didapatkan peneliti setelah fokus pada informasi dari 30.500 pria dan wanita di Inggris berusia antara 60 sampai 89 tahun yang kehilangan pasangannya antara tahun 2005 hingga 2012. Mereka membandingkannya dengan data sekitar 83.600 pria dan wanita yang tidak kehilangan pasangannya pada rentang waktu tersebut.

Peneliti menemukan bahwa sebulan pertama setelah kematian pasangan, partisipan lebih berisiko terkena serangan jantung baik fatal maupun non-fatal serta stroke. Risiko ini meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan dengan mereka yang tidak kehilangan pasangannya. Namun setelah melewati 30 hari pertama setelah berkabung, risiko ini mulai turun dan hampir sama dengan kelompok yang tak berkabung.

Hasil ini sebaiknya diperhatikan oleh orang yang baru kehilangan pasangannya dan orang-orang di sekitar mereka. Setidaknya mereka harus lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya stroke atau serangan jantung pada orang yang ditinggal pasangannya meninggal.

No comments:

Post a Comment