>
  • Happy Chinese New Year 2565" alt="Replace This Text With Your Featured Post 1 Description." />
  • INDOKASINO TEMPAT JUDINYA SEMUA KALANGAN" alt="Replace This Text With Your Featured Post 1 Description." />
  • PROMO BONUS CREDIT KEJUTAN INDOKASINO" title="This is featured post 2 title" alt="Replace This Text With Your Featured Post 2 Description." />
  • PROMO SPORTBOOK CASBACK 3%,5%,7%" title="This is featured post 3 title" alt="Replace This Text With Your Featured Post 3 Description." />
  • PROMO CREDIT GRATIS INDOKASINO" title="This is featured post 4 title" alt="Replace This Text With Your Featured Post 4 Description." />
  • PROMO NATAL DAN TAHUN BARU" title="This is featured post 4 title" alt="Replace This Text With Your Featured Post 4 Description." />
  • HOT promo coming soon in 2014" title="This is featured post 4 title"
  • HOT PROMO COMING SOON IN 2014" title="This is featured post 4 title" alt="Replace This Text With Your Featured Post 4 Description." />
Selamat datang di blogspot indokasino tempat judinya semua kalangan

Thursday, March 13, 2014

Aksi Kriminal ABG Sudah Jadi Gaya Hidup





JAKARTA - Belakangan aksi kriminal yang dilakukan oleh remaja kian meresahkan. Kasus teranyar yaitu kasus penganiayaan terhadap tigaABG (Anak Baru Gede) di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala, menilai aksi kriminal yang dilakukan remaja tanpa segan-segan melukai, bahkan membunuh korban bukanlah hal baru di Ibu Kota.

"Soal kenakalan remaja sebenarnya ada situasi yang diulang-diulang dan berputar ke situ-situ saja seperti siklus," jelas Adrianus kepada Okezone, Kamis (13/3/2014).

Bahkan, Adrianus menganggap kenakalan remaja yang berujung pada tindakan kriminal sudah menjadi gaya hidup bagi mereka. "Saya mensinyalir ada semacam gaya hidup dalam kenakalan remaja. Sehingga, kalau ada yang tidak berbuat seperti itu dianggap tidak jantan dan bukan bagian dari kelompoknya," tegasnya.

Kemudian, aksi kriminal remaja selalu dilakukan secara berkelompok dengan berbagai motif seperti solidaritas, kompak, ingin nampang, membela teman dan sebagainya. "Mungkin bagi kita naif, tapi buat mereka itu penting," sambungnya.

Sementara, kepolisian kini tidak bisa tampil menjadi penumpas kejahatan. Mereka hanya bisa mengendalikan saja agar kenakalan remaja yang berbuntut aksi kriminal tidak bertumbuh cepat.

"Jadi upaya penangkapan hanya memberi pelajaran. Kalau untuk menghentikan itu tidak mungkin, yang penting polisi menjaga level toleransi untuk kenakalan remaja tidak sering terjadi," tuntasnya.

Sebelumnya, aksi kriminal yang dilakukan remaja menyebabkan seorang remaja bernama Mia Nurani yang meregang nyawa setelah terkena sabetan gir.

Ironisnya, pelaku adalah mantan kekasih berinisial A yang cemburu melihat mantannya berpacaran dengan pacar barunya berinisial SS. Hingga kini kepolisian baru berhasil menangkap enam pelaku yang diduga membantu A membunuh Mia, mereka adalah AHG (21), NP (16), IR (23), CY (19), dua pelaku berjenis kelamin perempuan PA (20) dan YH (19). 

Kasus serupa pun terjadi dan sempat menarik perhatian publik karena pembunuhan dilakukan oleh sepasang kekasih Ahmad Imam Al Hafid dan Assyifa Ramadhani. Mereka tega menghabisi nyawa  Ade Sara Angelina Suroto,dengan cara menyetrum dan disumpal koran. Tak hanya itu, setelah meninggal Ade pun dibuang begitu saja di Tol Bintara KM 49, Bekasi Barat, Kota Bekasi.

No comments:

Post a Comment